Blogger Widgets

Minggu, 10 Mei 2015

Teori belajar Behaviorisme



Teori-teori Belajar dan Pembelajaran
A. TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
1.Konsep Dasar Teori Behaviorisme
Konsep dasar teori Behaviorisme adalah sebagai berikut :
Perilaku manusia ditekankan pada aspek-aspek yang lebih mekanistis, perilaku diukur dari hal yang dapat diamati. Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Belajar adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap oleh panca indera dengan kecendrungan untuk bertindak / hubungan antara stimulus dan respon sebanyak-banyaknya.
Pada dasarnya teori ini adalah bahwa suatu proses pembelajaran terjadi jika adanya stimulus atau bisa dikatakan bahwa suatu proses belajar itu dikatakan berhasil jika adanya stimulus dan respon dan terjadinya perubahan tingkah laku serta pembiasan akan adanya stimulus.
2.      Karakteristik Teori Behaviorisme
a.       Mengutamakan unsur-unsur/ bagian-bagian kecil
b.      Bersifat mekanistis
c.       Menekankan peranan lingkungan
d.      Mementingkan pembentukan reaksi atau respon
e.       Mementingkan pentingnya latihan
f.       Pemecahan masalah dengan trial and error
Teori Koneksionisme mendasari behaviorisme (Thorndike)
1.      Tingkah laku manusia pada dasarnya adalah hubungan antara perangsang dan jawaban
2.      Belajar adalah pembentukan stimulus respon sebanyak-banyaknya.
3.      Pembentukan stimulus respons melalui latihan
4.      Herbartisme (psikologi daya)
Artinya bahwa teori belajar behaviorisme yang pada dasarnya adalah suatu proses belajar dengan stimulus dan respon lebih mengutamakan suatu unsur-unsur kecil, yang bersifat umum, bersifat mekanistis, peran lingkungan dapat memengaruhi suatu proses belajar. Dengan adanya stimulus respon, maka stimulus dan respon tersebut perlu dilakukan secara berulang-ulang atau dengan kata lain disebut dengan latihan serta pemecahan masalah dengan trial and error  memilki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Ada motif pendorong aktivitas
2.      Ada berbagai respons terhadap situasi
3.      Ada eliminasi respons-respons terhadap situasi
4.      Ada kemajuan rekasi-reaksi mencapai tujuan dari penelitiannya
Dalam hal ini berarti bahwa teori belajar behaviorisme yang menguunakan pemecahan masalah dengan trial and error tersebut adalah suatu cara pemecahan masalah dengan menggunakan konsep respon yang berhubungan juga dengan lingkungan, dengan kata lain, lingkungan sangat berperan dalam hal ini.

3.      Tokoh-Tokoh Teori Behaviorisme
1.      Edward L. Thorndike
2.      Ivan Pavlov
3.      Burrus Frederic Skinner
4.      John B. Watson
5.      Albert Bandura
6.      Edwin R. Guthrie
·         3 Hukum Dasar Thorndike
1.      Law of readiness (Hukum Kesiapan)
Belajar akan berhasil jika individu memiliki kesiapan dalam belajar. Indivdu perlu mempersiapkan dirinya sebelum ia akan memulai suatu proses pembelajaran agar ketika ia memulai suatu proses pembelajaran, maka ia akan mendapatkan suatu kepuasan dari hasil proses belajarnya tersebut, ia akan lebih merasa siap dalam belajar.
2.      Law of exercise (Hukum Latihan)
Belajar akan berhasil jika banyak melakukan latihan
Law of Exercise dibagi menjadi 2, yaitu :
a.       Law of Use (hukum kegunaan)
b.      Law of Disuse (hukum ketidakgunaan)
3.      Law of effect (Hukum Akibat)
Belajar akan bersemangat bila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik.

·         Ivan Pavlov teorinya yaitu Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning), Pavlov melakukan eksperimen kepada seekor anjing, pada percobaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jika seseorang yang sudah terbiasa diberikan stimulus, maka orang tersebut akan ketergantungan akan adanya stimulus. Jika tidak ada stimulus, maka orang tersebut akan diam, tidak meakukan suatu reaksi atau respons terhadap sesuatu hal yang dihadapannya tidak ada stimulus atau perangsang terlebih dahulu.
·         Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian Operan yaitu sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Berbeda dengan Thorndike yang beranggapan bahwa ganjaran itu memperkuat hubungan stimulus respons, Skinner menganggap ganjaran itu semata-mata hanya memperkuat respons. Pengaruh teori Operant Skinner merupakan pengaruh yang besar terhadap perkembangan metode belajar masa kini.
Menurut Skinner unsur yang terpenting dalam belajar adalah adanya penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment).
·         Menurut Guthrie : Pengkondisian Kontiguitas (Contiguous Conditioning)
Tindakan dan gerakan merupakan bagian dari teori Pengkondisian Kontinguitas oleh Guthrie. Suatu tindakan merupakan gabungan dari beberapa gerakan, implikasinya dalam proses pembelajaran misalnya ketika dalam mengoperasikan dalam komputer, dalam tindakannya pasi menghasilkan suatu hasil.
Guthrie lebih menekankan pada hubungan antara stimulus dan respons, dan beranggapan bahwa setiap respons yang didahului atau dibarengi suatu stimulus atau gabungan dari beberapa stimulus akan timbul lagi bila stimulus tersebut diulang lagi. Lebih lanjut dinyatakan bahwa suatu stimulus tertentu akan menimbulkan respons tertentu. Suatu respons hanya terbina oleh satu kali percobaan saja, oleh karena itu pengulangan atau repetisi tidak memperkuat hubungan stimulus respons.
4.      Prinsip-Prinsip Teori Behaviorisme
a.       Reinforcement and punishment
Menambahkan /mengurangi rangsangan
b.      Primary and Secondary
Kebutuhan pokok, rangsangan dari asumsi seseorang
c.       Schedules of reinforcement
Rangsangan secara terjadwal
d.      Contingency management
Berhubungan dengan kesehatan mental
e.       Stimulus control in operant learning
Mengendalikan rangsangan untuk menghasilkan perilaku yang diharapkan
f.       The elimination of responses
Penghapusan perilaku yang tidak diinginkan.
Pada intinya, teori behaviorisme adalah suatu teori yang menyatakan bahwa suatu proses pembelajarn terjadi bila adanya stimulus. Pada teori behaviorisme tujuannya adalah mencptakan stimulus respon sebanyak-banyaknya.
5.      Implementasi Teori Behaviorisme
Implementasi dalam suatu proses pembelajaran adalah memberikan stimulus untuk menghasilkan respons sebanyak-banyaknya. Guru berperan penting dalam teori belajar behaviorisme ini, guru memberikan stimulus agar siswanya dapat merespon, dan terjadilah suatu proses pembelajaran.
Dalam hal ini juga, kurikulum dirancang dengan menyusun pengetahuan yang ingin menjadi bagian-bagian kecil yang ditandai dengan suatu keterampilan tertentu. Bagian-bagian ini disusun secara hierarkis, dari yang sederhana sampai ke yang kompleks. Dan pembelajaran berpusat pada guru.
6.      Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Behaviorisme
Kelebihan : Dengan adanya stimulus respon sebanyak-banyaknya dalam suatu proses pembelajaran, maka suatu proses pembelajaran tersebut menjadikan siswanya aktif dalam kegiatan belajar. Siswanya menjadi termotivasi untuk mengerjakan suatu tugas yang diberikan oleh guru jika dalam pemberian stimulusnya, siswa diberikan suatu reward.
Dalam hal ini juga, dengan adanya stimulus, dapat melatih kecepatan, kelenturan atau fleksibilitas, spontanitas, refleks, dan daya tahan.
Kekurangan : Siswa menjadi terbiasa diberikan stimulus. Dalam hal ini, jika stimulus ditiadakan, atau guru tidak memberikan stimulus, maka tidak aka nada respons, suatu proses pembelajaran tidak berlangsung dengan baik. Dengan adanya stimulus, menjadikan siswanya ketergantungan untuk diberikan stimulus oleh gurunya.Karena dalam hal ini, pembelajaran siswa terpusat pada guru. Hingga akhirya, hanya berorientasi pada hasil yang bias diukur saja.



1 komentar: